Tokoh Pendidikan dari Indonesia
Bangsa yang dibuat lupa atau Bangsa yang
lupa? Yang pasti Bangsa ini sudah lupa akan mempunyai sosok hebat yang berperan
penting dalam dunia pendidikan. Pada pertemuan perkuliahan Filsafat Pendidikan
pada tanggal 2 Oktober 2018 membahas mengenai tokoh yang berperan pentig dalam
dunia pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat merupakan
nama asli Ki Hajar Dewantara. Nama asli yang di ganti dengan Ki Hajar Dewantara
memiliki tujuan untuk menyembunyikan indentitas dari Ki Hajar Dewantara.
Berbicara mengenai dunia pendidikan,
banyak sekali yang berperan didalamnya. Sedikit cerita, di Indonesia sendiri
seseorang yang memiliki gelar profesor enggan untuk mengajar di TK/PAUD. Sedangkan
di Finlandia, seorang profesor bisa terjun ke TK/PAUD sebagai kepala. Gelar profesor
hanya sebagai akademik. Profesor di Finlandia yang terjun ke dunia pendidikan
berfikir dengan menggunakan filsafat dari Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar
Dewantara pernah menjadi guru di Finlandia. Dari kejadian tersebut Ki Hajar
Dewantara menjadi titik balik atau poros. Namun dewasa ini, di Indonesia justru
belajar atau meniru pendidikan di Finlandia. Seharusnya Indonesia datang ke
Finlandia untuk sekedar melihat guru yang mengajar bukan meniru atau belajar
dari guru finlandia. Indonesia dibuat lupa akan memiliki sosok hebat dalam
dunia pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Seharusnya kita bangga mempunyai
orang seperti Ki Hajar Dewantara.
Bangsa Indonesia merdeka pada tahun
1945. Apa kaitannya pendidikan dengan kemerdekaan? Pendidikan nasional lahir
dari rasa kemerdekaan. Menurut Cak Nun, kemerdekaan adalah memahami
keterbatasan atau batas-batas. Kemerdekaan diibaratkan seperti pemain bola.
Pemain bola itu bebas memainkan bola tetapi berada di lapangan yang mempunyai
garis batas, mempunyai 2 gawang, hanya ada 1 bola, dan terdapat wasit yang
mengatur berjalannya permainan sepak bola. Yang artinya sebebas-bebasnya tetapi
ada batasannya. Seperti halnya manusia, manusia diciptakan sebagai makhluk yang
terbatas, makhluk bagian, maka cara berfikir jangan sampai memutlakkan sesuatu.
Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang lahir tidak
bergantung dengan orang lain tetapi berdiri sendiri. Macam-macam merdeka
menurut Ki Hajar Dewantara yaitu berdiri sendiri, tidak bergantung dengan orang
lain, dapat mengatur diri sendiri.
Link Filsafat Pendidikan Kelas 7D
1. Aushof
2. Danang
3. Yuliana Puspitasari
4. Rista Kharisma
5. Ivan Zhayoga
6. Anditasari
7. Riska Safitri
8. Farida W.
9. Ardian P.
10. Dwi Novitasari
11. Istikholah
12. Lisa Ariana Dewi
13. Intan Nurma
14. Garda P.
15. Dhita F.S
16. Nidha N.L
17. Mas Amah T.I
18. Nur Afidah
19. Hanif Faizah
20. Julian Indah
21. Mar'atush S.M.R
22. Putri Wahyuning C.P
23. Ahmad Sholeh
24. Nurul Khoimah
25. Ulfah F.S.
26. Nurul Arifah
27. Rischa D.A
28. Vita F.Z
29. Deodora A.
30. Anggita N.N
31. Estima T.H
32. Ika Suryani S.
33. Elisa
34. Nuril I.
35. Desy
Link Filsafat Pendidikan Kelas 7D
1. Aushof
2. Danang
3. Yuliana Puspitasari
4. Rista Kharisma
5. Ivan Zhayoga
6. Anditasari
7. Riska Safitri
8. Farida W.
9. Ardian P.
10. Dwi Novitasari
11. Istikholah
12. Lisa Ariana Dewi
13. Intan Nurma
14. Garda P.
15. Dhita F.S
16. Nidha N.L
17. Mas Amah T.I
18. Nur Afidah
19. Hanif Faizah
20. Julian Indah
21. Mar'atush S.M.R
22. Putri Wahyuning C.P
23. Ahmad Sholeh
24. Nurul Khoimah
25. Ulfah F.S.
26. Nurul Arifah
27. Rischa D.A
28. Vita F.Z
29. Deodora A.
30. Anggita N.N
31. Estima T.H
32. Ika Suryani S.
33. Elisa
34. Nuril I.
35. Desy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar